Senin, 14 Februari 2011

Tugas Bahasa Indonesia membuat cerpen

`PENGAKUAN YANG BERUJUNG KEKECEWAAN`

Mungkin semua pengakuan selalu membuat kita lega,membuat kita bisa mengutarakan perasaan kita kepada orang yang kita sayang, tetapi tidak begitu dengan gadis yang satu ini, Monica namanya.

Ia pernah memikirkan sesuatu bagaimana kalau Monica mengaku tentang perasaannya kepada seorang lelaki yang ia sayangi. Tetapi Monica takut, bingung, gugup dan deg-degan yang Monica rasakan saat itu.

Penuh keberanian yang mendalam, memikirkan resiko, dan lain-lain, tetapi Monica selalu didukung oleh teman-temannya yang sayang kepada Monica, “jangan takut Monica, pasti kamu bisa” “Monica, semangat kita teman-temanmu mendukungmu” “Monica, terus berusaha pasti kamu bisa” , ya begitulah kata teman-teman Monica, Monica pun semangat untuk mengaku kepada lelaki yang ia sayangi itu.

Difikir-fikir Monica membulatkan tekad untuk mwngaku Hari Minggu, jam dinding tepat diangka 8.00 malam hari yang sunyi, keadaan diluar rumah hujan deras, dan Monica sendiri didalam rumah. Monica memberanikan diri untuk menghubungi lelaki itu, “ gimana ya? Telefon tidak ya? Diangkat tidak ya? Ganggu tidak ya? Tapi aku mau jujur sekarang juga” Monica berkata dalam hatinya. Benar-benar monica takut saat itu Monica benar-benar tidak tahu harus gimana, tapi ia harus mengaku kepada lelaki ini, “ 1.2.3 aku bisa aku bisa akuuuu bisaaaaa” monica menyemangati dirinya sendiri. Akhirnya Monica mengambil telepon genggamnya.

“Hallo hai, lagi ngapain kamu? Ganggu ya?” “hallo? Kenapa tumben kamu telfon aku, lagi mau tidur, gak kok. Ada apa Monica?” “Gak, iseng aja, aku mau mengaku sama kamu tentang sesuatu hal, mungkin kamu gak bakal percaya sama aku, tapi perasaan ini udah lama aku pendam” “Oh ok, kenapa? Kayaknya hal penting ya? Ada apa?” “ Jadi gini, mmmm gimana ya? Mmm jadi gini loh” “Ya, kenapa? Ada apa?” “ Semenjak aku kenal sama kamu aku ada perasaan sama kamu, ini perasaan yang aku pendam udah cukup lama, maaf kalau aku baru mengakuinya saat ini” TUUTT!! Telfonpun dimatikan. “Hallloo?? Haloo?”

Ya, malam itu tiba-tiba terasa sangatlah hampa, Monicapun menangis saat itu juga, Monica menyesal telah berkata ditelfon seperti itu.

Keesokan harinya disekolah.

Lelaki itu diam seribu bahasa tak ada tawa canda seperti biasa, Monica berfikir “Mengapa ia diam saja? Apa ini karena semalam” Monica hanya berkta dalam hatinya Monica tidak berani untuk menanyakan langsung kepaqda lelaki itu, Monica hanya bertanya kepada teman sebangkunyua lelaki itu “Kenapa sama dia hari ini? Diam saja?” temannya pun juga tidak mengetahui ada apa dengan lelaki ini.

Bel Pulang sekolah..

“Hai, kenapa semalam telfonnya mati?” “ Monica pulang duluan ya, dah” Saat itu Monica berlari ke pojok tempat biasa Monica bermain bersama teman-temannya. Teman-temannya pun mengerti keadaan Monica saat itu, Teman-temannya hanya bisa menyemangati Monica untuk tidak menyerah kedapannya.

Monica pun tidak mau menyerah begitu saja, Malamnya monica mencoba menghubungi lelaki itu sekali lagi, telfonnya tidak diangkat.

Saat itu Monica tidak tahu harus bagaimana lagi untuk kedepannya, Monica tidak berharap lebih, Monica hanya berharap lelaki itu tidak marah padanya.

Dari hari kehari lelaki itu tetap diam tanpa kata sedikitpun keluar, berbicara hanya hal-hal yang penting saja. Monicapun bingung ada apa dengan lelaki ini, Monica sudah bertanya berkali-kali kepada lelaki ini tetapi apa?!, hasilnya nol besar.

Monica sudah membutikan rasa sayangnya kepada lelaki itu, tetapi lelaki itu tidak sama sekali menghargai jerih payahnya dari Monica, lelaki itu menirima, tetapi??..

Monica menyesali yang telah Monica lakukan, Hasilnya tidak ada, tidak dihargai, dan apapun itu hasilnya Monica sangat menyesal, Monica kecewa, untuk mengaku sesuatu hal tidak semudah apa yang dipikirkan, perlu keberanian perlu mental yang kuat.

Monica menangis lelaki yang ia sayangi itu, lelaki yang ia sayangi itu tidak sebaik apa yang difikirkan Monica saat Monica menggilai lelaki itu. Monica tidak pernah menyangka akan seperti ini, Monica hanya mau mengutarakan perasaan yang sebenar-benarnya tetapi??.. Lelaki itu seperti meremehkan Monica.

Monica putus asa, Monica menyerah begitu saja, teman-teman Monica tidak tahu harus berbuat apa lagi, teman-teman Monica bingung, tetapi teman-temannya terus mendukung Monica agar ia tidak menyesal atas apa yang telah ia lakukan.

Saat Monica mengaku dan lelaki itu diam saja, monica berubah Monica berbeda dari biasanya, tidak ada canda dan tawa dari seorang Monica, kecerian hilang begitu saja.

Mengapa demikian?

Monica takut untuk berbuat seperti biasanya, lelaki itu selalu memandang monica dengan sebelah mata, lelaki itu sangat meremehkan monica. Monica selalu menahan air matanya saat lelaki itu bersama teman-temannya, Monica ingin seperti itu berkumpuk bersama lelaki itu.

Tetapi??..

Apalah daya?!

Monica kecewa pada dirinya sendiri, ingin Monica pergi jauh melupakan hal yang ia telah lakukan, Monica takut untuk berbuat apa-apa karena hal itu.

0 kritik dan saran: